Posted by Unknown Selasa, 03 Juni 2008 0 komentar
5 Titik Kelemahan
Pada Perusahaan Kecil dan Menengah di Indonesia



Berikut ini analisis saya terhadap beberapa permasalahan pada perusahaan kecil menengah di Indonesia ( hasil ini bukan hasil dari penelitian secara ilmiah, namun lebih mengarah pada hasil pengamatan pribadi ).

Pada intinya, perusahaan kecil menengah di Indonesia saat ini memiliki kelemahan – kelemahan pada hal – hal berikut :
1. Penerapan sistem manajemen perusahaan yang kurang baik
2. Kurangnya dalam membaca peluang pasar
3. Penerapan strategi pemasaran yang kurang efektif
4. Kurangnya modal kerja untuk menunjang strategi perusahaan
5. Sistem produksi yang masih belum memenuhi standar

  1. Sistem Manajemen
  • Sistem manajemen perusahaan yang kurang baik, ibarat sebuah negara tanpa adanya peraturan – peraturan yang jelas. Hasilnya... sudah pasti dapat dibayangkan. Rakyat akan semakin bertindak semena – mena, yang berkuasa akan menang, rakyat miskin akan ditindas, kehancuran dan permasalahan datang silih berganti.
  • Sistem Manajemen yang diterapkan oleh UKM di Indonesia, masih berlandaskan asas insting ( naluri bebisnis ). Segala sistem yang digunakan berada didalam otak pemilik (owner), sehingga seringkali hasil yang dilakukan oleh para pekerjanya tidak memenuhi harapan pemilik.
  • Sistem manajemen berfungsi untuk memandu semua bagian agar mencapai apa yang diharapkan perusahaan kedepan. Panduan inilah yang menjadikan sebuah dasar dalam pelaksanaan operasional perusahaan, agar proses perencanaan, pelaksanaan dilapangan, evaluasi dan pelaporan dapat dijalankan dengan baik.
  • Bedanya pengusaha dan pekerja terletak pada penciptaan sebuah sistem. Pekerja dengan mudah menjalankan tugasnya karena sudah tercipta sistem kerja yang baik. Sedangkan tugasnya pengusaha adalah menciptakan sebuah sistem agar dapat dilaksanakan oleh pekerja.
  • Dalam sebuah manejemen perusahaan, pada umumnya terbagi dalam 4 bagian. Bagian – bagian tersebut antara lain: Keuangan (penganggaran, laporan, pembelian, dll), Produksi (cara pengerjaan, Quality Control, Pengepakan, Pemilihan bahan baku, dll ), Pemasaran ( Segmentasi, Diferensiasi, Promosi, Penjualan, sistem kontroling, laporan hasil penjualan, dll ) dan SDM ( kebutuhan SDM, sistem recruetment, penggajian, training dan jenjang karir )
  • Seorang pengusaha harus dan wajib memahami dengan baik pada bagian – bagian tersebut. Kita tidak harus ahli dalam semua bagian tersebut, tetapi harus mengerti apa dan bagaimana cara kerja dari bagian – bagian tersebut. Untuk pelaksanaan dari setiap bagian, dapat kita kerjakan sendiri atau dikerjakan orang lain ( merekrut pegawai atau melalui jasa ).   

     2.  Strategi Perusahaan
  • Yang termasuk dalam strategi perusahaan adalah cara – cara perusahaan dalam mengembangkan pasar yang menjadi target. Pada umumnya strategi lebih banyak didominasi oleh strategi pemasaran. Jadi bagaimana cara memasarkan produk – produk perusahaan kepada konsumen. Pemasaran dapat berarti menjaga konsumen perusahaan untuk melakukan pembelian kembali, atau menjaga image produk perusahaan agar tetap menjadi pilihan konsumen.
  • Banyak sekali cara – cara dalam memasarkan sebuah produk. Namun pada intinya, dalam melakukan pemasaran kita harus memperhatikan hal – hal berikut :
  1. Brand / Image produk
  2. Segmentasi pasar
  3. Positioning
  4. Diferensiasi
  5. Targeting
  6. Marketing Mix ( Produk, Promosi, Distribusi, Harga, dan Kemasan )
  • Dana untuk mendukung strategi pemasaran sangat dibutuhkan, namun bukan berarti kita hanya mengandalkan dana untuk melaksanakan strategi pemasaran. Ada banyak hal – hal yang dapat dilakukan jika anggaran untuk pemasaran sangat terbatas. Ada pepatah mengatakan “ tidak ada rotan, akar pun jadi “. Begitu juga dengan pemasaran, tidak ada kata yang tidak mungkin. Untuk itu diperlukan pemikiran yang lebih dalam dan kerja keras yang lebih dibandingkan perusahaan yang memiliki dana.
  • Pemasaran gerilya biasanya menitikberatkan pada strategi : mouth to mouth, dirrect seling, networking atau event promo. Sumberdaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi tersebut tidak hanya berasal dari keuangan, namun bisa juga dari salesman, agen/distributor, konsumen atau bahkan karyawan perusahaan itu sendiri.


    3.  Pasar / Konsumen
  • Yang termasuk dalam pasar adalah konsumen dan bagian – bagiannya ( distributor, importir, pedagang kecil, dll ). Untuk itu, informasi mengenai pasar harus dapat kita peroleh sebaik – baiknya. Karena untuk dapat memenuhi permintaan pasar, sebelumnya kita harus dapat mengetahui kebutuhan akan pasar tersebut. Selain itu juga, kebutuhan akan bahan baku dapat kita antisipasi sebaik mungkin, demi menjaga kelancaran pemasaran produk.
  • Informasi mengenai kebutuhan pasar tersebut, dapat kita diperoleh melalui internet, media massa, berkunjung langsung, pameran, diskusi/seminar, dll. Informasi ini bermanfaat untuk mengantisipasi perubahan pasar, agar produk kita dapat bertahan dengan melakukan pengembangan – pengembangan atau juga informasi ini dapat dijadikan suatu peluang dalam memasarkan produk perusahaan.
  • Prilaku pasar / konsumen merupakan bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi perusahaan. Prilaku ini dapat berubah akibat beberapa faktor :
         a.  Isu atau kabar yang berpengaruh.
         b.  Adanya perubahan kebijakan pemerintah.
         c.  Perkembangan gaya hidup.
  • Jika kita dapat mengetahui arah dan prilaku pasar, maka akan semakin memudahkan kita dalam menerapkan strategi – strategi pemasaran. Untuk itu, penting sekali bagi kita dalam membaca atau mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen/pasar.

     4.  Modal Kerja
  • Satu hal yang harus kita perhatikan, uang bukanlah segala – galanya. Uang belum tentu bisa menyelesaikan permasalahan kita semua, tetapi memang uang memudahkan segalanya. Jika kita (pribadi, perusahaan, produk, sistem dan strategi ) memiliki kualitas yang baik, dengan sendirinya uang akan menghampiri kita melalui berbagai hal, seperti : bantuan pemerintah, investor perorangan, keuntungan perusahaan, peminjaman pribadi atau lembaga keuangan, dll.
  • Jika kita memiliki kualitas sistem manajemen dan strategi perusahaan yang baik, maka anda hanya butuh modal “ Proposal ” untuk mencari dana. Proposal merupakan master plan dan company profile yang anda tunjukan kepada calon investor. Dari proposal inilah gambaran seluruh operasional perusahaan anda terlihat, baik itu sejarah dan laporan operasional maupun perencanaan perusahaan kedepan.
  • Semua sumber dana, baik itu perorangan maupun kelembagaan sangat membutuhkan proposal dalam menganalisa layak atau tidaknya usaha tersebut. Isi dari sebuah proposal pada umumnya terbagi dalam 4 bagian :
      1. Rencana Organisasi ( apa dan siapa perusahaan kita )
      2. Strategi Pemasaran ( bagaimana perusahaan mencapai konsumen )
      3. Analisa Keuangan ( bagaimana keuntungannya )
      4. Pendukung ( bagaimana kualitas owner atau pengelola )

  • Data – data yang disajikan haruslah bersifat real atau yang sebenarnya, karena ini merupakan panduan kita dalam menjalankan operasional perusahaan. Jika kita melebihkan anggaran kebutuhan, maka tanggung jawab pengembalian tidak dapat terpenuhi. Atau jika melebih – lebihkan kekuatan perusahaan, maka akan terjadi permasalahan dalam menerapkan strategi perusahaan. Untuk itu, data – data proposal setiap waktu haruslah diperbaharui sesuai dengan perkembangan perusahaan. Baik itu perubahan anggaran akibat kenaikan harga atau perubahan strategi pemasaran akibat evaluasi kinerja.

    5.  Sistem Produksi
  • Pelaksanaan produksi dari UKM –UKM di Indonesia, pada umumnya tidak memiliki sebuah sistem yang jelas, sehingga kualitasnya pun tidak dapat distandarisasikan. Sistem produksi sangat diperlukan untuk menjaga permintaan dari konsumen, jika produksi tidak dapat dijagakan kualitasnya maka segala strategi perusahaan pun tidak akan mampu untuk mengangkat angka dari penjualan.
  • Yang perlu menjadi perhatian pada sebuah sistem produksi :
          1. Standar Prosedur Operasional Produksi
          2. Quality Control
          3. Sistem Pengepakan
          4. Sistem Pengiriman
          5. Riset Pengembangan Produk
  • SOP divisi produksi merupakan langkah – langkah dalam pelaksanaan produksi dari awal hingga akhir (finishing) serta beberapa aturan yang harus dilakukan di bagian tersebut. Langkah ini dibuat agar dapat memaksimalkan hasil produksi dan mengefisiensikan biaya.
  • Pada umumnya produsen UKM di Indonesia kurang memperhatikan 3 hal berikut: SOP produksi, quality control dan riset pengembangan produk. Dan yang paling sering adalah pengembangan produk. Hal tersebut biasanya disebabkan karena kurangnya pengetahuan dari tenaga produksi terhadap product knowlage (informasi produk). Selain itu juga mereka tidak memiliki SDM yang ahli dalam produk tersebut. Jika memiliki pun, biasanya mereka (para tenaga ahli) tidak memiliki waktu untuk melakukan riset product.

5 Hal tersebut yang pada umumnya kurang diperhatikan oleh para pelaku UKM - UKM di Indonesia. Mungkin, wacana ini merupakan evaluasi dari kita sendiri ( terutama saya ) untuk terus berkembang dan mengembangkan usaha.

Apapun usaha anda, semua dapat berkembang sesuai dengan apa yang kita harapkan. Asalkan kita berusaha, belajar dan berdoa.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul:
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://gajaksahda.blogspot.com/2008/06/analisa-sistem-manajemen-ukm-di.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

TRANSMOJO Tour and Travel support Hotel Murah di Jogja - Original design by Bamz | Copyright of Gajaksahda.

Bisnis Bidang apa yang ingin diulas di blog Gajaksahda

Cari Blog Ini