Sebuah Perjalanan Bisnis

Semua bidang bisnis sama, pasti ada pasang dan surut, ada naik dan turun, dan yang pasti ada untung dan rugi. Tapi bagaimana kita meminimalisir kerugian atau meminimalisir resiko bisnis yang dapat membuat bangkrut kita. Yang pada akhirnya kita dapat membuat sistem anti bangkrut.

Ketika pertama saya menjalankan bisnis TRANSMOJO, banyak sekali permasalahan yang terjadi. Yup.. berat dan hampir menyerah. Karena saya sendiri pada intinya tidak mengerti transportasi atau mesin, bahkan saya pada saat itu tidak memiliki armada yang nyaman. Hanya bermodalkan pinjaman motor kepada teman, yang akhirnya saya membuat usaha Taxi Motor di Jogja. 

Taxi Motor merupakan ide bisnis saya pertama kali melalui JOGJA TAXI MOTOR pada tahun 2008 silam. Dimana saya berpikir bahwa Jogja merupakan kota yang sangat sulit untuk mendapatkan transportasi umum, apalagi jika menjelang malam hari. Hanya mengandalkan Ojeg, Taxi ataupun Becak. Sehingga saya berpikir untuk menciptakan transportasi yang mudah, murah dan nyaman.

Taxi Motor merupakan penggabungan ojek dengan sistem penggunaan tarif yang pasti. Bisa melalui Argo/KM atau tarif flat. Sehingga penumpang tidak perlu ragu ataupun merasa ditipu dengan tarif yang dikenakan. Dan pada akhirnya saya menetapkan tarif flat 10rb untuk wilayah dalam kota Jogja. Dengan sistem tarif ini, konsumen pasti tidak akan ragu untuk menghubungi kami.

TRANSMOJO sempat terhenti sejenak karena pada tahun 2010 saya membuka usaha warung makan "Nasi Jamblang". Dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan, namun pada akhirnya salah satu bisnis tersebut harus berhenti karena terjadinya kebakaran. Selain itu juga, kejadian Merapi Meletus di Jogja pada Tahun 2010 membuat bisnis TRANSMOJO semakin terpuruk. Selama hampir 1 bulan tidak ada orderan yang mampir, mungkin tidak ada yang mau berdebu - debu dengan motor.

Setelah kejadian Erupsi Merapi akhirnya saya mencoba mengembangkan TRANSMOJO melalui usaha Sewa Motor. Kebetulan pada saat masih menangani Taxi Motor, banyak permintaan sewa motor di Hotel - Hotel. Dan akhirnya saya menjalin kerjasama dengan beberapa relasi untuk meminjam motor untuk disewa dengan sistem bagi hasil 60:40.

Moment Tahun baru sangat membantu saya untuk meningkatkan penjualan sewa motor. Namun karena banyaknya permintaan dan saya tidak memiliki armada yang cukup ( pada waktu itu hanya 3 unit yang sanggup saya penuhi ), akhirnya saya sering menolak permintaan.

Bisnis ini pun tidak lepas dari resikonya, bahkan lebih mengerikan. Januari 2011 motor saya digadaikan oleh penyewa. Kejadian ini membuat saya hampir berhenti dari usaha sewa motor. Karena saya harus menanggung seharga motor tersebut ( Vario CW Th.2009 seharga 9jt ). Namun 3 bulan kemudian, motor ditemukan dan dikembalikan.

Saat ini TRANSMOJO telah memiliki 17 unit armada motor ( 60% motor titipan / punya investor ) dan 3 unit Mobil ( kalau ini titipan semuanya ). Dan dalam waktu dekat ini juga, saya telah menjalin kontrak dengan pemilik Hotel untuk pengembangan bisnis Hotel di daerah Prawirotaman Jogja.

Pengembangan melalui bisnis hotel ini, saya rasakan akan dapat meningkatkan penjualan dari Rental Motor ataupun Mobil. Karena banyak sekali permintaan sewa kendaraan di kawasan hotel ini. Sehingga rental motor dan mobil akan semakin cepat dikenal konsumen.

Pada penutup cerita perjalanan bisnis ini, saya ingin terus memberi semangat kepada para enterprenuer ataupun calon enterprenuer yang ingin mengembangkan bisnisnya. Jangan menyerah..!! Tetap Fokus dan Teruslah bermimpi. Hasil akan anda raih setelah kita berusaha semaksimal mungkin..

sumber gambar: http://syairsiparapara.blogspot.com

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://gajaksahda.blogspot.com/2012/10/sebuah-perjalanan-bisnis.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.