Berkah Mengikuti Lomba Business Plan

Bulan Juli Tahun 2008 kemarin, saya mengikuti sebuah workshop yang diadakan oleh Indonesian Business Link (IBL) di Gedung Design Centre (GDC) Jakarta, maksud diadakannya workshop itu adalah untuk meningkatkan minat masyarakat (khususnya pemuda) untuk menjadi pebisnis. Sehingga setelah diadakannya workshop itu, diadakan lomba untuk membuat proposal bisnis tentang bisnis apa yang ingin kita laksanakan. Workshop ini diadakan hanya di 3 kota, yaitu: Jakarta, Yogyakarta dan Bandung.

Untuk mengikuti lomba tersebut, saya mengirimkan sebuah perencanaan bisnis mengenai Cafe Entrepreneur, dimana usaha ini merupakan cafe dan restoran yang mensegmentasikan untuk para pebisnis. Pada tahap pertama, saya mendapatkan informasi melalui email bahwa konsep usaha saya dinyatakan lolos tahap pertama. Setelah itu saya mengikuti workshop kedua yang diadakan di Hotel Inna Garuda Yogya bulan Oktober 2008, mengenai bagaimana caranya membuat sebuah perencanaan bisnis ( business plan ) yang baik, materi ini disampaikan oleh Bpk. Syamsul Hadi ( Simpulnet ) dan Bpk. Moh. Fahmi ( Project Manager IBL ).

Setelah workshop itu dilaksanakan, para peserta diwajibkan mengumpulkan perencanaan bisnis dalam waktu 2 minggu. Walau deadline itu membuat saya berpusing - pusing ria, namun saya harus melaksanakan sesuai waktu yang ditentukan (walau akhirnya saya minta dispensasi waktu 2 hari ). Permasalahannya disebabkan karena konsep usaha saya ini baru akan dijalankan, sehingga membutuhkan waktu yang panjang. Saya biasanya melakukannya selama 4 - 6 bulan untuk melakukan untuk melakukan perencanaan usaha, sehingga strategi dan pembentukan usaha tersebut, dapat diaplikasikan sesuai dengan kondisi pasar yang sebenarnya. Jika suatu usaha dilakukan perencanaan dalam waktu 2 minggu, hanya orang - orang yang ahli saja yang dapat melakukannya ( dan kebetulan saya bukan termasuk orang - orang tersebut ).

Bisa dibayangkan? dari 4-6 bulan untuk pengambilan data, dipersingkat menjadi 2 minggu. Hhhhh.... walau saya memperketat jadwal untuk pengambilan data setiap harinya, tetap saja data - data tersebut masih kurang akurat. Bahkan dalam analisa keuangan, proyeksi biaya investasinya mencapai 900jt rupiah. dengan ROI hampir 2 tahun. Walau sistem pembagian hasil untuk investor belum bisa direncanakan, namun setidaknya ada perbaikan.

Namun berkah dari kegiatan ini, saya memiliki tambahan semangat untuk benar - benar mewujudkan bisnis ini, karena setelah saya survey dengan beberapa pebisnis yang menjadi target pasar saya, usaha ini memiliki pangsa pasar yang masih terbuka lebar dan memiliki pertumbuhan pasar yang cukup besar. Sehingga saat ini, saya masih terus mencari dan melakukan perencanaan bisnis cafe entrepreneur ini walaupun belum tentu konsep usaha saya ini dinyatakan menang oleh IBL. Target saya secara pribadi, perencanaan bisnis ini akan selesai pada Bulan Maret Tahun 2009 besok.

Terima kasih IBL dan terima kasih para konsultan - konsultan saya yang telah membantu dalam membuat perencanaan bisnis ini, sehingga saya semakin bersemangat untuk melaksanakannya.
Semoga ini juga bisa dirasakan peserta lainnya yang mengikuti kegiatan ini, salam kenal dan sukses selalu.